Meraih manfaat sehat dari hobi berkreasi kue

Baking atau kegiatan membuat kue dengan cara dipanggang di dalam oven menjadi salah satu hobi yang dapat meningkatkan kesehatan mental. Ada banyak peningkatan keterampilan sepanjang proses pembuatannya dan menimbulkan rasa bahagia di sesi hasil akhirnya. Berikut video terkait hal itu:

Bogor (Rumah Simbah)-Apakah kamu merasa bahagia ketika berlama-lama di dapur terlibat dalam eksperimen berbagai resep kue atau makanan? Jangan heran, memang ada penjelasan psikologinya mengapa kegiatan “baking” yakni membuat kue atau makanan dengan cara dipanggang di dalam oven itu terasa menyenangkan. Bahkan disebutkan mampu meredakan gangguan kecemasan.

Dalam buku “Bread Therapy: The Mindful Art of Baking Bread”, sang penulis Pauline Beaumont, menjelaskan bahwa proses membuat kue membutuhkan waktu, ketelitian, dan juga fokus seseorang dalam menciptakan kue yang diinginkan.

Dengan begitu, kata dia, orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan dapat melupakan rasa cemas maupun khawatir yang dirasakan. Saat kue sudah siap dinikmati pun akan memunculkan rasa puas yang menyebabkan rasa bahagia.

Menurutnya, membuat kue dapat menjadikan pikiran lebih tenang, rileks, lebih mencintai diri sendiri, serta meningkatkan daya kreatif.

Barangkali bagi pemain pemula, berkreasi membuat kue akan melewati proses yang lumayan rumit dan panjang. Mulai mempelajari resep, mengenal nama-nama bahan kue, lalu berburu ke pasar atau toko untuk memperoleh bahan-bahan yang telah dicatat, dan memilih kualitas terbaik dari versinya.

Setelah semua bahan terkumpul, saatnya menerapkan resep yang telah dipelajari ke dalam aksi eksperimen.

Bagi kalian yang belajar resep dari para koki ternama melalui kanal berbagi video, mungkin terlihat mudah saat menonton tapi rupanya tidak segampang ketika dipraktikkan. Karenanya, kalian yang masih pendatang baru dalam dunia “baking” jangan mematok ekspektasi terlalu tinggi dan membayangkan hasilnya akan sebagus dengan yang kalian tonton.

Nikmati saja pengalaman bereksperimennya, dan bergembiralah apapun hasilnya. Bila hasilnya ternyata bagus, jangan keburu pongah karena bisa jadi itu hanya faktor kebetulan. Proses belajar yang mengesankan adalah ketika sempat mengalami gagal pada awalnya, lalu meningkat semakin bagus pada proses percobaan berikutnya.

Dalam proses bereksperimen membuat kue setidaknya mengajarkan beberapa hal seperti berikut:

  • Fokus: mengikuti resep dengan cermat, mengukur bahan secara tepat, dan mengikuti setiap langkah dengan teliti dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi.
  • Kreativitas: melalui praktik berbagai resep, mempelajari teknik dalam proses, serta seni dalam menghias memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
  • Kesabaran: proses uji coba dan menikmati setiap kegagalan melatih kita tentang kesabaran, begitu pula waktu menunggu pemanggangan disertai perasaan penasaran apakah kue kreasinya akan berhasil mengembang atau tidak.
  • Interaksi: berkreasi bersama teman atau keluarga akan menjadikan aktivitas membuat kue jadi lebih seru dan dapat meningkatkan interaksi sosial dengan orang-orang tercinta.
  • Pencapaian: setelah melalui proses yang lumayan rumit dan panjang, bila akhirnya mampu menghasilkan kue yang lezat akan memberi rasa pencapaian dan kepuasan.

Dengan sederet pengalaman yang kita peroleh, terapi membuat kue (baking therapy) bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan mental dan meredakan stres. (Zee)

Berburu bahan-bahan kue di pasar. (Rumah Simbah/Zee)
Mengintip kue yang tengah dipanggang kadang mendebarkan. (Rumah Simbah/Zee)
Para perantau yang girang menikmati kiriman kue buatan Simbah. (Rumah Simbah/Vic)

Leave a Reply