Penerbangan langsung Emirates Airline EK 399 dari Bali ke Dubai, Senin (17/2) dini hari. (Rumah Simbah/Vic)
Kali ini Pewarta Rumah Simbah, Vic Nadya Izwa, Dolan-nya agak jauh nih. Dia yang tinggal di Bali, Senin dini hari tadi terbang ke Dubai untuk plesiran selama sepekan. Seperti apa keseruan liburan di sana dan apa saja yang dia temukan dan lakukan, simak serial Dolan “Dari Bali ke Dubai” lewat tayangan video berikut:
Dubai, UEA (Rumah Simbah)-Perjalanan dari Bali ke Dubai bisa ditempuh dengan penerbangan langsung selama hampir sembilan jam. Namun bila ingin sedikit berhemat, ada juga pilihan penerbangan tidak langsung yang transit terlebih dulu _seperti di Singapura_ dengan harga tiket yang lebih murah. Hanya saja, pasti lebih memakan waktu dan tenaga karena harus mampir dulu di bandara negara lain sebelum ke tujuan akhir.
Dubai sering menjadi bagian paket Umrah yang ditawarkan para perusahaan agen perjalanan di Tanah Air, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
Dubai yang merupakan salah satu kota terpadat di Uni Emirat Arab, sering dijuluki sebagai “Arab rasa Eropa”, karena kemegahan dan modernitas kota itu. Terletak di pantai tenggara Jazirah Arab, Dubai memiliki banyak julukan sebagai yang “TER” (paling).
Seperti:
Memiliki toko emas terbesar di dunia; bangunan tertinggi di dunia, yakni Burj Khalifa, yang berketinggian sekitar 828 meter, juga mempunyai pendapatan terbesar dari minyak, pariwisata, dan investor beberapa negara asing.
Merupakan salah satu kota belanja terbesar di dunia; salah satu kota dengan pembangunan paling cepat di dunia; dan pernah berjaya karena mutiara, namun sayangnya bangkrut karena krisis ekonomi.
Tak hanya tentang kemewahan, sebenarnya Dubai juga menyimpan banyak obyek wisata sejarah yang layak dijelajahi.
Seperti apa suasana ibu kota Emirat Dubai itu, akan digambarkan dalam serial Dolan “Dari Bali ke Dubai” yang dilaporkan oleh Pewarta Rumah Simbah, langsung dari lokasi.(Vic)



