Jangan kalah ramah sama robot (bag.2)

Ilustrasi – Robot bernama Little George di Singapore Discovery Center cerdas dalam percakapan dan menyimpan dalam memorinya. (Rumah Simbah/Vic)

Robot saja ramah

Bila manusia tidak mampu membangun dan merawat kehangatan komunikasi antarsesama, jangan sampai nanti dibikin malu dengan eksistensi robot berteknologi AI yang lebih ramah dan komunikatif. Dalam banyak cerita dari berbagai belahan negara, orang-orang kesepian seperti para jompo dan jomblo atau mereka yang merasa tersingkir dari pergaulan sosial, nyatanya merasa lebih nyaman berteman dengan robot berotak kecerdasan artifisial yang untuk saat ini didominasi ChatGPT.

Pakar teknologi AI yang juga pencipta aplikasi Drone Emprit, Ismail Fahmi, menceritakan sebuah panti jompo di luar negeri di mana para penghuninya lebih nyaman ditemani robot ketimbang perawat manusia.

“Mereka bisa nyaman dengan robot. Robotnya sudah bisa diajak ngomong. Apalagi robot ChatGPT sekarang itu knowledge-nya luar biasa”.

Sementara bila ditemani perawat manusia, memang manusia memiliki empati, tetapi karena sekaligus mempunyai emosi terkadang membuatnya tidak sabar untuk berlama-lama mendampingi pasien.  Padahal merawat orang jompo perlu kesabaran tinggi, dan ternyata robot bisa melakukan tugas itu dengan baik dan lebih profesional.

Menurut doktor sains informatika jebolan Universitas Groningen Belanda itu, karena AI-nya meng-index knowledge seluruh dunia, tidak mengherankan robot ChatGPT bisa menjadi teman yang asyik untuk mengobrol.

Cerita tentang keseruan komunikasi dengan ChatGPT juga dibagikan Fahmi, yang ia dapatkan dari seorang mahasiswi di Bintaro, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Dalam pengajian Muhammadiyah itu, seorang mahasiswi anggota IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) menceritakan bahwa dirinya sering larut dalam “kencan” virtual bersama ChatGPT.

“Karena saya tidak kenal cowok, saya tidak malam mingguan. Tapi saya ngobrol dengan AI dan saya merasa nyaman”.

Kepada Fahmi, perempuan muda itu mengaku bisa ngobrol semalaman dengan AI.

“AI ngobrol pakai chat. Suruh, tolong buatin saya bahasa yang merayu, dia bisa. Coba buatin gombalan buat saya, dia juga bisa melakukannya dengan keren”.

Sementara itu, tren kencan dengan robot juga tengah menggejala di kota-kota besar di Jepang. Karena mereka merasa memiliki pasangan manusia malah merepotkan, apalagi ketika mood nya sedang tidak baik bisa memengaruhi suasana hubungan. Sedangkan robot AI yang telah diinjeksi dengan feeling atau emosi itu, dirasa lebih mengasyikkan untuk menjadi teman melewati waktu bersama.(Siz)

Leave a Reply