Melawan godaan utang yang menawan

Dahulu, untuk tujuan berutang orang harus bertemu dan bertatap muka plus pasang wajah menghiba kepada seseorang yang dianggap dapat membantunya. Kini, tawaran utang bertebaran di mana-mana dengan iklan dan iming-iming yang menawan. Bila tak bijak, masyarakat bisa terjerembab dalam lembah utang yang nista. Ulasannya tersaji dalam video berikut:

Bogor, Jabar (Rumah Simbah)-Utang, dalam berbagai versi dan segala format juga bentuknya tetaplah utang yang harus dibayar di kemudian hari. Tak ada kenikmatan dari berutang kecuali beban yang harus dipertanggungjawabkan dengan pelunasan.

Karenanya, jangan mudah tergiur dengan iklan-iklan penawaran utang yang berseliweran di dunia digital dalam kemasan narasi indah penuh tipu daya. Dengan bahasa pemasaran yang menawan, utang dikamuflase dalam format dan istilah yang menyamarkan.

Tanpa penalaran dan daya kritis, bisa saja masyarakat terjerat dalam utang tanpa menyadarinya. Seperti metode pembelian “Pay Later” atau “Beli Kini Bayar Nanti”, kedengarannya keren tapi bila dicerna itu tak lain adalah utang juga.

Apapun istilahnya, bila melakukan transaksi pembelian tanpa membayar kontan, hakikatnya tetaplah utang. Maka, hindari mudah terbuai oleh iklan penawaran utang yang menggiurkan.

Para penjaja utang akan menawarkan iming-iming beragam kemudahan, tapi tahukah bahwa setelahnya konsumen atau nasabah akan menanggung akibatnya.

Akibatnya, selain harus membayar utang pokok, juga ada bunga yang tak jarang mencekik, belum lagi denda keterlambatan.

Sebaiknya tidak impulsif dalam berutang. Batasi berutang hanya jika terpaksa, itupun untuk kebutuhan primer semisal rumah atau kendaraan, bila –barangkali– belum mampu terbeli dengan tunai.

Selebihnya, mengambil pinjaman masih bisa “dibenarkan” untuk sesuatu yang produktif semisal modal usaha.

Di luar itu, jangan sembarang berutang kecuali ada alasan kedaruratan.

Orang yang gampang berutang tak akan bisa menikmati ketenangan hidup. Dia harus membayar mahal dengan hilangnya kedamaian karena dihantui utang.(Siz)

Cuplikan sebuah iklan penawaran utang. (Rumah Simbah/Maylo)
Pusat perbelanjaan menjadi sarana banyak orang melakukan transaksi utang. (Rumah Simbah/Vic)
Ilustrasi seseorang depresi karena utang. (Rumah Simbah/Filmora)

Leave a Reply