Mencarikan jodoh baru buat Tamara, di Pasar Parung, Bogor. (Rumah Simbah/Zee)
Cerita hidupmu di rumah bakal selalu berwarna ketika memiliki berbagai hewan peliharaan. Angsa bisa menjadi salah satu pilihan, bila kalian menginginkan peliharaan yang sekaligus berfungsi sebagai penjaga rumah. Cerita tentang para angsa di Rumah Simbah, tertuang dalam video berikut:
Memelihara angsa membuat kita selalu memperoleh pasokan kegembiraan oleh sebab tingkah nakal dan lucunya. Belum lagi peran yang dapat mereka mainkan sebagai penjaga lingkungan rumah.
Angsa adalah peliharaan yang ramah muslim, bila memelihara anjing terkendala masalah najis. Angsa _menurut berbagai literasi_ selain setia terhadap pasangan, ia memiliki insting protektif yang tinggi terutama terhadap wilayah tempat tinggalnya. Karena insting itulah ia cocok dijadikan hewan penjaga.
Angsa akan menyerang hewan lain atau orang asing yang memasuki wilayahnya. Dengan menggunakan tubuh besarnya dan sayap yang kuat dia akan menyerang ancaman itu. Sebelum menyerang, suara teriakan nyaringnya yang setara 110 desibel mungkin juga akan membuat maling akan berpikir ulang untuk nekat memasuki rumah dengan peliharaan angsa.
Di Rumah Simbah, sempat memiliki angsa bernama Tomi, Taro dan Tamara. Namun sayangnya Tomi tak berumur panjang, lalu kami cari pasangan baru untuk Tamara dari Pasar Parung, Bogor. Angsa remaja itu lalu kami beri nama Taro, supaya sama-sama memiliki huruf depan “T”.
Tamara, baik terhadap Tomi atau pasangan barunya yang masih brondong, Taro, dia bersikap dominan. Selain naluri betina, mungkin karena sebagai “angsa lama” di rumah, sehingga merasa lebih berkuasa. Urusan makan dan mandi, Taro harus selalu mengalah.
Ketika diberi makanan, Tamara akan langsung menyerbu duluan hingga kenyang, dan Taro dengan agak takut-takut makan di bagian pinggir. Setelah Tamara kenyang dan meninggalkan tempat makan, barulah Taro bisa makan dengan leluasa sisa-sisanya.
Begitupun soal mandi. Bila bak mandi telah diisi air bersih, Tamara langsung menyeburkan diri. Taro yang ingin ikut mandi, akan ditendangnya. Tamara, adalah angsa pesolek. Dia hobi mandi dengan cukup lama. Dengan bak mandi yang tak seberapa besar, ia terus menenggelamkan berbagai bagian tubuhnya dan mengibas-ngibaskannya. Setelah cukup puas dan air menjadi keruh, barulah ia angkat kaki dari bak mandi. Setelahnya, Taro mandi dengan air sisa yang sudah lumayan kotor.
Kelakuan minus lain Tamara adalah, ia penganut aliran childfree. Seberapa banyak telur yang dia hasilkan dari hubungan dengan Taro, tak diurusnya dengan baik. Kalau disuruh mengerami telur, dia tidak mau mendekam, melainkan hanya dengan posisi berdiri di atas telur-telur, sehingga pantatnya sama sekali tidak menyentuh apalagi menghangatkan telur-telur yang seharusnya bakal jadi anaknya itu.
Beruntung perlahan, Taro tumbuh kesadaran pentingnya memiliki keturunan, sehingga ia mendedikasikan diri mengerami telur-telur itu walaupun nyatanya dia seekor angsa jantan.
Sikap mengalah dan tulusnya mengurus telur-telur itu, membuat kelakuan “preman”nya sering kami maafkan, seperti kerap membuat ulah dengan mencabuti tanaman sayur di pekarangan rumah, juga mengajak kabur Tamara ke jalanan dan membuat onar di sana. Kami pun harus sering meminta maaf kepada para tetangga yang terganggu oleh perilaku bengal mereka.(Zee)


