Menjadilah remaja yang memesona

Ilustrasi-Para remaja dalam keseruan bermain bersama teman-teman sebaya. (Rumah Simbah/Siz)

Banyak remaja kehilangan pesonanya karena mereka hanya cerdas di bidang akademik, tetapi minus dalam hal etika dan tata krama di pergaulan sosial. Kalau saja kalian memiliki keduanya, sungguh… Simbah pasti ingin memberimu sangu (uang jajan) selalu.

Ketika berinteraksi dengan kalangan remaja, awalnya merasa antusias dan ingin bercengkerama layaknya dengan anggota keluarga sendiri. Namun entah mengapa Simbah sering merasa kecewa dan ilfil pada akhirnya.

Menurutku, mereka umumnya pintar dalam pelajaran sekolah saja. Sedangkan dalam hal keterampilan sosial, seperti bagaimana mempresentasikan diri, membangun kehangatan komunikasi, menempatkan diri, mengambil hati orang (yang lebih) tua, mereka tidak miliki.

Para remaja lebih asyik bergumul dengan gawai, baru seru ketika bergaul dengan kalangan mereka sendiri, teman sebaya atau sepermainan dalam lingkaran pergaulannya, ramai dan heboh.

Di luar itu, hubungan dengan orang tua kadang berkonflik, terhadap anggota keluarga atau kerabat (pakde, bude, paman, bibi, dll) seringkali “dingin”, menyapa, menegur atau menghubungi bila ada perlu semata dan kemudian lupa merawat kedekatan. Sehingga saat kondisi darurat dan membutuhkan bantuan orang lain, terpaksa harus basa-basi dari awal lagi.  

Padahal bila mereka memiliki keterampilan sosial, pandai mengambil hati orang-orang di sekitarnya, lihai memasang muka manisnya, berperilaku riang dan menyenangkan, bersikap hangat dengan kerabat, tentu akan hidup lebih sejahtera karena banyak orang yang “jatuh hati” dan dengan senang hati memberi uang jajan atau menanyakan keperluan sekolah yang belum terbeli.

Tapi bila kalian bersikap cuek, acuh tak acuh, hidup hanya tentang diri sendiri, bagaimana bisa diterima dalam lingkungan keluarga besar apalagi masyarakat?

Menjadilah generasi yang memikat banyak hati, bukan yang dikeluhkan serta disayangkan banyak orang, dan kemudian menjadi beban zaman.  

Kalau kamu manis, ramah, sering sapa-sapa dan tanya kabar, wuiih…Simbah tentu bergegas cari dompet.

Mereka: “Mau kasih sangu, Mbah?”

Simbah: “Ngecek aja, ada isinya ngga”.*

Leave a Reply