Al Seef, kawasan pasar terapung di tepi sungai Dubai. (Rumah Simbah/Vic)
Dari Bali ke Dubai (5)
Cerita Dubai bukan hanya tentang kemegahan gedung-gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan mewah. Kota ini juga menawarkan wisata budaya yang mengagumkan, semacam Museum of the Future (MOTF) dan wisata nuansa kota tua serupa Kampung Aladdin di kawasan Al Seef. Bersama Pewarta Rumah Simbah, Vic Nadya Izwa, yuk ikuti perjalanan ke sana melalui video berikut.

Dubai, UEA (Rumah Simbah)-Dubai juga memiliki daya tarik di bidang wisata budaya. Museum of the Future (MOTF) menjadi salah satu destinasi yang diincar Vic dalam lawatannya ke kota itu.
Sebuah bangunan bersejarah yang didedikasikan untuk mengeksplorasi masa depan sains, ideologi inovatif, dan futuristik. Museum bertempat di sebuah bangunan berbentuk torus dengan jendela berupa puisi berbahasa Arab tentang masa depan. Puisi ditulis oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab yang juga penguasa Dubai.
Terletak di Distrik Finansial Dubai, museum setinggi 23 lantai itu didirikan oleh Dubai Future Foundation. Pemerintah Uni Emirat Arab membukanya secara resmi pada tanggal 22 Februari 2022, yang merupakan tanggal palindrom (22/2/22) yang juga dikenal sebagai Twosday.
Destinasi berikutnya adalah Al Seef Dubai, kawasan pejalan kaki pinggir laut sepanjang 1,8 km yang dulunya merupakan tambak mutiara.
Berada di tepi sungai Dubai, sebelah kawasan warisan budaya Al Fahidi, Al Seef merupakan destinasi populer untuk berbelanja, bersantap, dan menginap.
Diresmikan tahun 2017, namun nuansa bangunannya serasa kuno bak Kampung Aladdin dalam dongeng. Tak ada bangunan yang dipoles cat, semua terlihat jadul dengan warna coklat alami dari tanah dan pasir.
Jangan berlama-lama di sana bila tak ingin kalap membeli barang-barang antik yang dijajakan di pasar terapung itu. Namun suasana nostalgia yang membawa pengunjung seolah kembali ke lorong masa lampau tentu membuat berat langkah kaki untuk meninggalkannya.(Vic)


