Memancing di Padangbai, dari laut terhidang ke restoran

Tak ada yang lebih nikmat dari menyantap hidangan laut hasil pancingan sendiri. Itulah pengalaman kami memancing di laut Padangbai, Karangasem Bali, lalu dimasak oleh koki resto tepi pantai. Video berikut menggambarkan keseruannya:

Rekreasi di Bali (2)

Karangasem, Bali (Rumah Simbah)-Berangkat dari Canggu pukul lima pagi, perjalanan sekitar dua jam menuju pelabuhan Padangbai, Karangasem, membawa kami ke salah satu spot memancing yang cukup populer. Setibanya di sana, perahu tradisional sudah menunggu, siap mengantar kami ke tengah laut.

Perahu akhirnya berhenti dan diikatkan pada buoy — semacam jangkar modern berbentuk bulat hijau — agar tidak hanyut terbawa arus. Dari titik inilah, pemandangan gugusan pulau kecil tampak indah mengelilingi, mulai dari Nusa Penida, Nusa Lembongan, hingga siluet Gili Tepekong yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Bahkan, di kejauhan terlihat Pura Silayukti, pura tua yang jadi pusat spiritual masyarakat setempat.

Bagi wisatawan, kegiatan memancing di Padangbai tersedia dalam bentuk paket. Dengan harga Rp1,1 juta per orang, paket ini sudah termasuk sewa perahu, peralatan, dan pemandu lokal dengan durasi memancing 5-9 jam. Siapa pun bisa ikut mencoba pengalaman yang menyenangkan ini.

Namun, memancing tak selalu soal hasil. Justru di sela menunggu, banyak cerita lucu tercipta. Ada kail yang kusut, umpan yang habis dimakan tanpa sisa, hingga teriakan kecil ketika ombak mengguncang perahu. Semua itu menghadirkan tawa dan menjadikan laut sebagai ruang bermain keluarga.

Lebih jauh, kegiatan ini juga memberi ruang refleksi. Psikolog olahraga menyebutkan bahwa memancing membantu menurunkan stres, melatih kesabaran, sekaligus menghadirkan rasa keterhubungan dengan alam. Duduk tenang di atas perahu, menatap laut lepas, menjadi semacam terapi jiwa yang alami.

Berbincang dengan pemandu lokal menambah gambaran, bagaimana tradisi memancing sudah lama menjadi bagian hidup masyarakat Padangbai. Laut bukan hanya sumber penghidupan, tetapi juga ruang kebersamaan dan kebahagiaan.

Dan yang menarik, ikan hasil tangkapan bisa langsung dimasak di restoran sekitar pantai. Dari laut menuju meja makan, pengalaman pun terasa lengkap: bukan hanya memancing, tapi juga menikmati cita rasa ikan segar hasil jerih payah sendiri.

Liburan kali ini, memancing di Padangbai menjadi cara keluarga kecil kami menemukan kebersamaan. Laut, tawa, dan secuil ketenangan jiwa — semua dirangkai dalam satu perjalanan singkat yang meninggalkan kesan panjang.(Zee)

Senyum mengembang saat memperoleh ikan. (Rumah Simbah/Maylo)
Momen mendebarkan saat ikan tersangkut di kail. (Rumah Simbah/Vic)
Hasil memancing terhidang di meja makan restoran. (Rumah Simbah/Zee)

Leave a Reply