Bali, hingga kini belum tergeser sebagai salah satu destinasi wisata favorit di tanah air. Agar bisa menikmati acara rekreasi di Pulau Dewata secara lebih leluasa, hindarilah pergi ke sana saat musim ramai seperti puncak libur akhir tahun.
Badung, Bali (Rumah Simbah)-Tak perlu menunggu akhir tahun, boleh juga ambil cuti lebih awal untuk bisa menikmati acara rekreasi di musim yang tak terlalu ramai.
Itulah yang dilakukan keluarga Rumah Simbah ketika memilih berlibur ke Pulau Dewata selama sepekan di pertengahan September 2025.
Perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bali dengan durasi penerbangan sekitar satu jam 35 menit. Setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kami disambut tuan rumah yang juga pewarta Rumah Simbah di Bali.
Malam pertama di vila kawasan Canggu, Badung diberi layanan pijat selama satu jam, lalu dilanjut jamuan makan malam dengan menu steak wagyu, omelet telur, dan tumis brokoli.
Aktivitas liburan pun berlangsung beragam. Keesokan hari, kami diajak mencoba kelas kerajinan tangan tufting, teknik menembak benang untuk membuat karpet.
Pada hari berikutnya, pagi-pagi buta menuju Pantai Padangbai, untuk seseruan memancing ikan di laut.
Setelah tengah hari, perjalanan diteruskan ke dataran tinggi Bedugul untuk melihat alpaka, kuda, dan satwa lainnya di Bali Farm House.
Keseruan tak hanya di luar ruang, melainkan juga di dalam vila. Ada sesi bermain piano di ruang keluarga, “kompetisi” memasak bersama di dapur, hingga berenang di kolam pribadi.
Tak puas hanya berenang di kolam, wisata pantai pun menjadi agenda berikutnya.
Kami mengunjungi Pantai Yeh Gangga di Tabanan yang terkenal dengan konservasi tukik, sambil menikmati santapan lobster mutiara.
Menjelang senja, beralih ke Pantai Kuta untuk menyaksikan matahari terbenam sekaligus atraksi para peselancar.
Hari terakhir ditutup dengan makan siang di restoran tepi pantai kawasan Pererenan.
Dalam perjalanan menuju bandara, suasana khas Bali terasa kental karena berpapasan dengan banyak kendaraan berhias janur dan bunga. Rupanya hari itu merupakan perayaan Hari Raya Tumpek Landep.
Saat kendaraan terhenti karena lalu lintas macet, sempat juga menyaksikan upacara odalan di sebuah pura dari balik jendela mobil.
Sebelum pulang, kami menyempatkan diri mampir ke pusat oleh-oleh untuk berburu buah tangan.
Malam harinya, penerbangan dengan maskapai yang sama _si burung biru_ mengantar kami kembali ke Jakarta.
Liburan sepekan di Pulau Seribu Pura ini menjadi pengalaman berkesan, yang selanjutnya akan dikemas secara rinci per destinasi dalam seri “Rekreasi di Bali” pada episode berikutnya.(Siz)


