Mencipta bebunyian indah dari ember bekas

Grup drumband biasanya menggunakan berbagai peralatan musik yang mahal sehingga jarang dimainkan oleh kelompok masyarakat. Namun warga RT 05/RW 08 di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok mampu menyulap ember dan kaleng bekas menjadi peralatan drumband yang menghasilkan bebunyian indah.

Depok, Jabar (Rumah Simbah)-Bermula saat akan tampil pada perayaan Agustusan tahun lalu, kelompok emak-emak warga Kelurahan Tugu ini merasa sepertinya sepi bila pawai tidak disertai iringan bebunyian.

Maka Tri Parwati, seorang ibu rumah tangga, mengajak teman-temannya untuk membawa ember, botol atau apapun itu yang dapat dipukul dan menghasilkan bunyi nada. Dari ide sederhana yang spontan itu berhasil membuat penampilan rombongan pawai RT 05 lebih semarak dan memperoleh perhatian banyak penonton.

Dari sanalah, ide itu dilanjutkan dengan membentuk Tim Tabuh Ember karena kelompok ini bertemu Aris Iberiansyah yang bersedia melatih mereka.

“Mulai dari latihan pukulan dasar, kemudian teknik lagu, teknik pukulan, sama marching bell dan seterusnya,” terang Aris mengenai tahapan latihan.

Kegiatan kreatif warga ini tak pelak juga mengundang dukungan dari perangkat kelurahan. Seperti Ketua RW 08 Jarkasih yang mengaku senang karena aktivitas emak-emak tersebut memberi dampak positif pada pemanfaatan barang-barang bekas.

“Dampak positif mengenai Tim Tabuh Ember ini karena berkembangnya dalam berpikir kreatif ibu-ibu yang ada di RT 5 ini paling tidaknya memikirkan tentang sampah bahwa tidak semua yang tidak terpakai itu untuk dibuang ke TPA,” kata dia.

Sehingga munculnya kegiatan kreatif ini, Jarkasih berharap, dapat mengurangi sampah-sampah yang ada di TPA.

Lantas apa korelasi Tim Tabuh Ember dengan urusan sampah? Karena kelompok drumband unik yang beranggotakan 26 orang ini sebagaian besar menggunakan barang bekas sebagai alat musiknya, seperti ember atau kaleng bekas kemasan cat tembok.

Tak hanya polosan, tentu saja barang-barang bekas itu dihias sedemikian rupa agar tampil menarik saat pertunjukan. Dilengkapi dengan beberapa alat musik pendukung, jadilah ketukan pada ember-ember itu menghasilkan harmoni nada-nada yang indah di indera pendengaran. 

Alhasil, grup drumband nyentrik ini telah diundang ke berbagai panggung perayaan seperti Hari Kartini dan HUT ke-26 Kota Depok beberapa waktu lalu.(Rieka)

Menghias ember sebagai peralatan drumband. (Rumah Simbah/Rieka)
Marching bell juga dihias untuk persiapan tampil.(Rumah Simbah/Rieka)
Sesi latihan bersama pelatih Aris Iberiansyah. (Rumah Simbah/Rieka)
Tekun berlatih jelang pertunjukan. (Rumah Simbah/Rieka)
Saat tampil pada perayaan Hari Kartini di Kelurahan Tugu. (Rumah Simbah/Rieka)

4 Comments

Leave a Reply