Perilaku belanja masyarakat memengaruhi harga, karena berlaku hukum penawaran dan permintaan. (Rumah Simbah/Siz)
Lebaran tanpa drama
Bosan, setiap jelang Lebaran harga barang-barang mahal hingga tak masuk akal. Mau, tak ada lagi drama seperti itu, ubah perilaku belanjamu! Video berikut menuntunmu agar tak selalu dipermainkan harga.
Selalu ada drama selama bulan puasa utamanya menjelang Lebaran, karena berbagai harga komoditas melonjak naik. Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang setiap tahun kita jumpai, tapi masalah yang menggelayuti masih tetap sama, gejolak harga barang terutama bahan pangan.
Bila pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk tidak membuat harganya menjadi sensitif. Yaitu dengan menjaga perilaku berbelanja.
Sadarkah, bahwa perilaku berbelanja warga turut memengaruhi suatu harga komoditas. Dalam hal ini berlaku hukum ekonomi terkait penawaran dan permintaan. Bila permintaan terhadap suatu barang tinggi, maka ketersediaanya akan menurun dan otomatis merangsang harga naik.
Kebiasaan masyarakat yang memburu dan memborong jenis komoditas tertentu, seperti daging sapi dan ayam, membuat harga keduanya rutin membubung tinggi setiap mendekati hari raya.
Hal ini bermula dari tradisi menyuguhkan menu rendang dan opor saat Lebaran. Padahal tidak ada yang mewajibkan bahwa menu Lebaran harus berupa rendang dan opor. Mengapa semua orang memasak menu yang sama, membuat menu lebaran jadi tidak beragam.
Kalau saja sedikit mengembangkan ide berbeda, tidak semua ikut-ikutan tren, pasti hamparan menu Lebaran menjadi lebih beraneka.
Lagi pula bicara daging bukan hanya sapi, ada daging kerbau yang memiliki beberapa keunggulan nutrisi dibandingkan daging sapi, seperti kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah. Daging kambing atau domba juga menjanjikan rasa yang lezat untuk diolah. Sedangkan pada golongan unggas, tak hanya ayam, melainkan ada enthok, bebek, atau daging burung.
Biasakan berpikir alternatif dan substitusi, dengan tidak bergantung hanya pada satu jenis komoditas yang diminati hampir semua orang. Dan jika suatu barang harganya sudah tidak masuk akal, tinggalkan!(Siz)


