Menjadi pribadi berharga diri memadai (bag. 1)

Harga diri (self esteem) seyogyanya dimiliki seseorang pada kadar memadai, tidak terlalu tinggi yang menjurus sifat sombong, tidak juga rendah yang mengarah pada sikap minder dan gampang menghamba pada sembarang pihak.

Memiliki harga diri memadai atau pada kategori sehat, sangat berpengaruh terhadap prestasi, motivasi, dan relasi. Pada sisi lain, harga diri rendah terindikasi dari pribadi yang mudah “dijajah” serta dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental.

Konon para pendiri RI memproklamasikan kemerdekaan karena ingin menegakkan harga diri bangsa dan berhenti menjadi budak bagi penjajah. Harga diri terkait erat dengan kedaulatan, itulah mengapa para bapak bangsa dulu memperjuangkan kedaulatan itu walau dengan nyawa taruhannya. Kini kita yang telah menjadi bangsa merdeka semestinya diikuti dengan mental yang berdaulat pula. 

Pada skala kecil atau dalam konteks individu, harga diri juga perlu ditegakkan agar kehidupan terasa bermakna. Tanpa harga diri memadai, manusia akan terperosok dalam lembah kehinaan karena pemosisian diri sebagai sahaya.

Sikap menjadi pemuja, pencari muka, dan kepatuhan berlebihan tanpa daya kritis adalah beberapa indikasi dari harga diri level rendah. Hidup dan bekerja hanya berkutat pada kisaran mencari “aman” semata karena enggan mengambil risiko meski barang sedikit.

Orang-orang berharga diri rendah umumnya memiliki tingkat kepatuhan tinggi meski tanpa persetujuan pikiran dan kehendaknya alias penurut. Mereka bekerja hanya berdasarkan perintah, melaksanakan pekerjaan dengan mengikuti aturan yang berlaku, tidak lebih. Pun menaruh kepatuhan mutlak pada siapa pun yang memiliki sedikit kuasa di atasnya, termasuk kepada organisasi pemberi gaji.

Berbanding terbalik dengan orang yang mempunyai harga diri tinggi, mereka cenderung kritis, berani mempertahankan pandangannya, dan baru akan patuh untuk sesuatu hal yang cukup beralasan. Dengan kemerdekaan berpikir, membuatnya terbebas dari kungkungan peraturan (yang tak perlu) dan memberinya ruang untuk berinisiatif juga melakukan berbagai terobosan.

Pemikiran positif tentang kualitas dan karakteristik diri berkontribusi pada tumbuhnya harga diri memadai yang berarti memiliki kesehatan mental yang baik, pun berlaku sebaliknya. Maka bisa dipahami bahwa harga diri merupakan komponen yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Pada gilirannya, harga diri yang sehat menimbulkan perasaan berharga dan aman.

Seorang psikolog asal Amerika Serikat yang melahirkan teori kepribadian, Abraham Maslow, dalam teorinya mengungkap bahwa penghargaan diri atau self-esteem merupakan salah satu hal yang mendasari motivasi seseorang untuk tumbuh sebagai pribadi dan mencapai aktualisasi diri.

Bersambung…