Tidak setiap orang harus jago dalam segala hal. Ada bidang yang sangat dikuasai, bidang lain yang kamu pahami dan mengerti, ada juga satu atau dua bidang yang kita sekadar tahu garis besarnya saja. Itu sangat manusiawi, tidak ada yang salah.
Kamu tidak perlu terobsesi untuk menguasai dan juara dalam banyak bidang sekaligus, itu rakus. Kalaupun kamu pelajari semuanya, pasti ada bagian yang kamu sangat fasih dan tersisa bagian lain yang sekadar bisa. Intinya, tidak mungkin manusia bisa sempurna.
Menjadi pribadi mandiri yang mampu melakukan segala sesuatu sendiri, memang hebat. Tapi ketika kamu hidup berdampingan dengan pasangan atau orang sekitar, terlalu mandiri mungkin dapat membuat mereka merasa kurang berguna. Maka berbagilah peran dengan pasangan, juga rekan kerja atau mitra, mungkin.
Semisal seorang produser berita yang agak gaptek (gagap teknologi) masih bisa ditoleransi karena tentu ada tim TI yang menangani sistem pada perusahaan media. Tapi jangan sampai seorang produser kurang paham kaidah jurnalistik, itu baru kesalahan fatal, karena pengetahuan yang mutlak harus dia kuasai berkenaan dengan posisi tugasnya.
Misal yang lain, seorang istri atau ibu rumah tangga tidak piawai menyetir mobil, bukan masalah besar. Beri kesempatan pada suami untuk mengambil kendali selama melakukan perjalanan bersama.
Membiarkan diri memiliki kekurangan, bisa menjadi kesempatan bagi orang lain mengambil peran. Izinkan pasangan atau orang terdekat merasa berarti dengan mengisi kekuranganmu. Berbagi peran adalah hal bijak yang membuat kehidupan sosial berlangsung imbang.
Lagi pula, bila semua hal mampu kamu lakukan sendiri, bisa menumbuhkan potensi pongah pada dirimu. Jangan sampai!