Barangkali banyak yang bertanya-tanya, kenapa cuaca begitu labil. Pagi hingga siang sinar matahari panas menyengat, namun siang menjelang sore tetiba hujan deras tak karuan. Mengapa bisa begitu?
Purworejo, Jawa Tengah (Rumah Simbah)-Apa kalian kadang merasa dipermainkan cuaca? Sudah pergi dengan percaya diri tanpa membawa perlengkapan perlindungan hujan karena cuaca terang benderang namun di tengah jalan mendadak hujan dengan derasnya.
Cuaca tak menentu cenderung labil, biasa terjadi di musim pancaroba atau peralihan. Bulan Juni yang seharusnya telah masuk musim kemarau tapi masih ada hujan, kondisi ini disebut kemarau basah.
Bukan kemarau yang menipu, melainkan ada faktor yang membuat kemarau belum merata dan hujam masih saja jatuh bahkan berlebihan. Salah satunya terpengaruh oleh angin monsun Australia yang masih lemah.
Angin monsun Australia dikenal sebagai angin musim timur yang membawa musim kemarau ke Indonesia. Hal itu karena angin ini bersifat kering dan membawa sedikit uap air, berasal dari wilayah Australia yang cenderung kering dan melewati perairan yang relatif sempit saat menuju Indonesia.
Sementara terkait perubahan dari panas ke hujan, menurut Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), karena adanya proses pemanasan daratan yang intens pada siang hari memicu pembentukan awan konvektif yang lantas menghasilkan hujan pada sore atau malam hari.
Dengan kondisi cuaca yang mudah berubah, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.(Siz)

