![](https://rumahsimbah.com/wp-content/uploads/2024/09/simbah3.png)
Hobi nguri-uri sakit hati
Ada sebagian orang yang sulit sekali merasa bahagia karena memiliki hobi tak semestinya. Apakah hobi unik tersebut? Ialah menguri-uri sakit hati, merawat kesakitan perasaan, dan melestarikan kekesalan hingga ke ujung ubun-ubun.
Kekecewaan, kejengkelan, kemarahan, dan kekesalan hingga dendam adalah deretan jenis emosi yang tak baik untuk dipelihara apalagi untuk jangka lama karena akan membebani bagasi hati. Efek lanjutannya akan menjadi penyakit hati yang membuat pengidapnya tak mampu merasa damai dan menjadi rugi sendiri.
Dalam pergaulan sosial, baik dengan anggota keluarga terdekat atau tetangga dan masyarakat luas, tentu kita bakal berhadapan dengan segala jenis manusia yang bermacam-macam sifat, watak, dan karakternya. Jangankan watak –sifat yang melekat pada seseorang—perbedaan persepsi dalam suatu persoalan saja bisa memicu konflik, bila tidak disikapi secara dewasa.
Artinya, apapun bisa kita jadikan “bahan bakar” untuk menyulut konflik, jika itu maunya. Tetapi bila kita menginginkan kedamaian hati juga kedamaian bersama, apapun masalahnya bisa dicarikan titik temu dan solusi melalui cara kompromi. Memaklumi dan memaafkan malah lebih ampuh lagi untuk memadamkan api konflik bahkan sebelum menyala.
Rintik-rintik konflik selalu ada dalam dinamika pergaulan, asal tidak dibumbui dan diuri-uri sampai membesar menjangkiti hati. Apa enaknya menyimpan beban yang menyesakkan dada. Padahal ada cara yang lebih melegakan, baik untuk kesehatan jiwa, dan menjadi mulia sebagai manusia beragama, yakni melupakan dan memaafkan.
Ketika kita terpaksa harus berhadapan dengan para “pembuat masalah”, tetaplah bersikap santai dan tak perlu reaktif. Bikin dia merasa tak berguna dan frustasi sendiri karena tidak berhasil menggodamu untuk berkonflik.
Ada resep sederhana jika kamu mau damai dan bahagia:
”Hanya memikirkan hal penting, hanya merasakan hal yang menyenangkan”.
Di luar itu, (ucapkan) bukan urusanku!